Bismillahirrahmanirrahim yang lazimnya dipendekkan dengan istilah "Basmalah" merupakan bacaan mulia yang bisa menjadi mediasi kesadaran kita akan sifat kemahapengasihan dan kemahapenyayangan Allah bagi segala aktivitas hidup kita.
Surat al-Fatihah, yang seringkali disebut dengan Ummul Qur'an (ibu atau induk al-Qur'an), dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim (kemudian diistilahkan dengan basmalah). Ayat pertama ini sebenarnya sudah dikenal jauh sebelum turunnya al-Qur'an. Hal ini didasarkan fakta bahwa di dalam al-Qur'an terdapat do'a, informasi, dan keterangan tentang ayat-ayat Tuhan yang diperkenalkan-Nya bukan hanya kepada Nabi Muhammad, melainkan juga kepada nabi-nabi jauh sebelum Nabi Muhammad. Kalimat basmalah terdapat dalam surat Nabi Sulaiman yang ditujukan kepada penguasa Saba' yang bernama Ratu Balqis. Surat tersebut dibawa oleh seekor burung yang bertengger di istana kemudian melemparkannya ke tengah Sidang Kerajaan Saba'. Ratu Balqis membaca surat tersebut yang isinya;
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri." (QS. An-Naml/27: 30-31)
Basmalah memiliki kandungan yang sangat luas, yang biasa kita terjemahkan menjadi "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Kalimat ini tidak sempurna, apa yang dengan nama Allah itu? Sebagaimana apabila kita ditanya, "Apa kabar?" maka tentu jawabannya tidak lagi harus menyatakan "Kabar saya baik", tetapi langsung dengan pernyataan "baik", karena sudah ada dalam benak kita suatu kalimat yang bisa dipahami tanpa perlu diucapkan, begitu juga maksud kata "dengan" dalam kalimat basmalah. Makna "Dengan nama Allah", menurut para ulama, terserah mau dimaksudkan dengan apa. Misalnya, "Saya belajar dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang" atau "Saya marah dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang", dan lain sebagainya. Segala kegiatan kita dimulai dengan nama Allah Swt. Itu berarti kita memohon bantuan Allah Swt. atas apapun yang kita lakukan. Lalu, apa gunanya kata "nama" dalam kalimat basmalah? Pemberian nama seseorang oleh orang tuanya seringkali dimaksudkan untuk membedakannya dengan orang lain, baik saudaranya maupun bukan. Misalnya, Si A diberi nama "Ahmad" biar bisa dibedakan dengan Si B yang bernama "Usman". Selain itu, juga untuk meneladani seseorang yang dikagumi. Misalnya, Si A diberi nama "Muhammad" biar dia bisa meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad Saw, yang dikenal berakhlak mulia. Nah, begitupun membaca basmalah ketika kita bekerja. Di situ sebenarnya kita dituntut untuk meneladani sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah dalam mengerjakan sesuatu, yang tentu saja disesuaikan dengan kemampuan kita.
Basmalah juga berarti menggantungkan dan meniatkan segala amalan kita kepada Allah Swt. Setiap amalan yang diniatkan karena-Nya dikategorikan sebagai ibadah (dalam pengertian yang luas), karenanya termasuk amalan yang berpahala dan akan ditemukan di hari akhir nanti. Dengan demikian, tujuan membaca bismillahirrahmanirrahim adalah untuk mengekalkan amalan kita sampai hari kemudian.
Perumpamaan ini terlihat pada sebuah kisah di mana Nabi Muhammad Saw. pernah berpesan kepada isteri beliau, Siti 'Aisyah, untuk membagi-bagikan daging kambing kepada tetangga. Setelah kembali, beliau bertanya kepada isterinya mengenai pembagian kambing itu. Sudah saya bagikan, jawab 'Aisyah. Apakah sudah habis? 'Aisyah menjawab, "yang tertinggal buat kita hanya paha". Lalu, beliau menjawab, "kamu keliru, yang habis itu pahanya, sedangkan yang tertinggal adalah semua yang kamu bagikan itu". Maksud Nabi, daging kambing yang dibagi-bagikan itu menjadi pahala yang tetap kekal sampai hari kemudian, sedangkan paha itu akan habis dimakan.
Allah adalah nama dari Tuhan kita. Nama itu diberikan sendiri oleh-Nya dan memang sangat sesuai dengan Zat yang diberi nama. "Allah" terambil dari akar kata yang berarti "menakjubkan". Semua yang ada di alam ini memang menakjubkan, karena itu Dia yang menciptakan semua itu dinamai Allah (Yang Maha Menakjubkan).
Lafadz "Allah" juga terambil dari akar kata yang bermakna "mengherankan". Jangan coba-coba membahas Zat Tuhan, karena kita akan terheran-heran dan tidak bisa menemukan jawabannya. Allah dalam bahasa arab disebut dengan Ilah, artinya "Yang Wajib Disembah". Ilah adalah Zat yang diyakini sebagai Dia yang menguasai alam raya, Dia yang mengatur alam raya ini, dan Dia yang dalam genggaman-Nya segala kekuasaan, karena itu Dia wajib disembah.
"Arrahman" dan "Arrahim" terambil dari akar kata "rahmat". Kata ini menjadi sifat dari Allah. Rahmat itu ada dua macam, yaitu rahmat yang bersifat sementara di dunia yang dilimpahkan kepada segenap mahluk-Nya tanpa kecuali, dan rahmat yang bersifat langgeng yang hanya diperuntukkan bagi orang-orang beriman nanti di akhirat. Jadi, basmalah secara lengkap dapat diterjemahkan "Dengan nama Allah yang memberikan rahmat di dunia kepada seluruh mahluk juga yang memberi rahmat di akhirat untuk orang-orang yang beriman".
Kalimat Bismillahirrahmanirrahim dianjurkan untuk dibaca pada setiap memulai kegiatan. Hati yang kita punya dituntun agar mempunyai kesadaran tentang dua hal, yaitu kesadaran bahwa Allah memberi rahmat untuk seluruh mahluk di dunia dan Allah akan memberi rahmat untuk orang-orang yang dekat kepada-Nya di akhirat. Sebagai contoh, bila sebuah cangkir kosong diisi air, maka yang ada di dalamnya adalah air, tidak mungkin coca cola atau yang lainnya. Begitu juga dengan hati kita, bila yang dimaksukkan adalah rahmat, maka yang keluar tentu juga rahmat, tidak mungkin benci atau dengki. Allah memberikan rahmat kepada anjing. Begitupun kita sebagai manusia, bila berhadapan dengannya juga harus memberikan rahmat. Oleh karena itu, semua perbuatan kita harus dimulai dengan membaca "Bismillahirrahmanirrahim..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar